DULU Suwarno, 30, pernah menjadi anak kos di rumah Ny. Iswati, 38. Tapi setelah berumahtangga sendiri, kini dia malah kasmaran dengan pemilik rumah. Maka bila situasinya mantap terkendali, Suwarno tanpa sungkan mengajak pemilik kos itu kencan dengannya sampai napasnya dibuat hos, hos, hossss!
Jangan memutus silaturahmi, begitu hadis Nabi mengingatkan. Sebab memutuskan silaturhami itu akan mempersempit rejeki dan memperpendek umur. Tapi model “silaturahmi” Suwarno dari Situbondo (Jatim) ini jangan ditiru. Mana ada silaturahmi kok di dalam kamar, dan bersama tuan rumah berbugil ria di tengah malam. Apa nggak takut masuk angina?
Saat kuliah dulu Suwarno memang pernah tinggal di keluarga Iswati, yang beralamat di Dawuhan, Situbondo. Kala itu dia masih bujangan dan tuan rumah sudah berkeluarga. Setelah tamat kuliah dan bekerja, Suwarno mengembangkan karier masih di kota yang sama, tapi tidak lagi tinggal di rumah Ny. Iswati. Tapi untuk sekedar silaturahmi, setiap Lebaran Suwarno masih rajin mengunjunginya bersama istri.
Kunjungan Suwarno menjadi penuh muatan politik ketika Ny. Iswati sudah menyandang status baru janda muda. Agaknya tuan rumah yang kesepian, memancing-mancing Suwarno untuk tidak datang jangan hari Lebaran saja. Hari-hari lain pun Iswati akan selalu terbuka untuk Suwarno, dari pintu sampai ……roknya sekaligus.
Kok bisa begitu? Bisa saja, karena Iswati rupanya termasuk perempuan gatel. Gatelnya kulit masih bisa diobati atau digaruk. Gatel dalam bentuk kiasan, wah…..susah obatnya tuh. Jamu paling manjur hanyalah dengan bermesraan bak suami istri.
Dalam usia menjelang 40 tahun Iswati memang nampak masih STNK. Suwarno yang kini jadi Guru SD itu jadi lupa akan statusnya. Diam-diam dia sering “bersilaturahmi” ke rumah Iswati. Bila silaturahmi biasa kuenya di luar, silaturahmi model baru itu “kue”-nya justru ada di dalam kamar. Dan Suwarno sangat lahap menikmati.
Lama-lama warga sekitarnya curiga, masak eks anak kos itu kok dolannya tengah malam melulu. Memangnya tak ada waktu di siang hari? Takut terjadi hil-hil yang mustahal, beberapa malam lalu diadakan penggerebekan. Dugaan warga tidak meleset. Malam itu dipergoki Iswati – Suwarno tengah berhubungan intim bak suami istri. Urusan pun berlanjut ke kantor polisi. “Saya sebetulnya hanya ingin silaturahmi saja kok.” Dalih Suwarno.
Kok jadi menjalar ke mana-mana?