-->

Saturday, February 25, 2017

Makan Nasi Liwet Terpanjang di BK, Berharap Menarik Wisatawan ke Bontang Kuala

Warga Jawa Barat (Jabar) yang merantau di Bontang, mencoba memecahkan rekor dengan memakan nasi liwet terpanjang, sepanjang 28 meter di Bontang Kuala (BK).

Karena menurut para perantau ini, dengan cara makan bersama diatas daun pisang yang ditata sepanjang 28 meter, dapat menciptakan suasana kebersamaan serta kekompakkan.

Ratusan peserta pun duduk saling berhadapan dengan makanan yang juga ditata diatas daun pisang. Mulai dari nasi liwet (masakan khas Sunda), serta lauk pauknya.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Kuala Abadi Halimah, sebagai perwakilan dari warga BK menyatakan, kegiatan pemecahan rekor makan nasi liwet sepanjang 28 meter ini sangat menarik. Pasalnya, wilayah BK dihuni sebagian besar oleh warga keturunan Suku Kutai. Namun, dari suku lainnya yakni Sunda mengadakan kegiatan yang terbilang unik. “Bontang Kuala ini merupakan cikal bakal Kota Bontang. Dengan menjadi tempat wisata dan dipilih untuk melaksanakan kegiatan unik tentu akan menarik wisatawan lainnya berkunjung ke Bontang Kuala,” jelas Halimah, Minggu (19/2) lalu.

Halimah juga mengucapkan terima kasihnya kepada Warga Sunda yang tinggal di Bontang, karena mau berkunjung ke BK dan membuat acara menarik. “Terima Kaseh urang Sunda handak datang ke BK, saya harap mudah-mudahan kami juga diajarkan Bahasa Sunda,” ujarnya dengan logat Kutai.

Sekadar informasi, kegiatan pemecahan rekor yang digelar di Café Laut Indah ini merupakan gagasan dari Paguyuban Wargi Sunda Bontang (PWSB).

Ketua PWSB Yayat Ruhiat mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan guna menjalin silaturahim dan menjaga kekompakkan. Pasalnya, dengan cara makan bersama tentu tak ada perbedaan antara satu sama lainnya. PWSB juga harus ikut membangun dan membantu program pemerintah yang akan dijalankan oleh Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni dan Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase. “Semoga kekompakan dan kebersamaan tetap terjaga dengan baik dimanapun berada harus tetap kompak. Meskipun kami perantau di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung,” pungkasnya. (mga)

Sumber : BontangPost

Previous
Next Post »